Meskipun semua Anda pilihan sampling survei , beberapa surveyor masih ingin mengirim email undangan survei semua orang pada daftar rumah mereka dan berpikir itu pilihan yang lebih baik Bagi mereka yang bersikeras melakukan sensus bukan sampling, berikut adalah beberapa pro dan kontra:
Pro:
. • Meningkatkan interval kepercayaan. Melakukan sensus sering mengakibatkan responden cukup untuk memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi statistik dalam hasil survei. Jika Anda memiliki populasi kurang dari 1.000 individu, Anda sering mungkin perlu survei setiap orang untuk mencapai keyakinan statistik.
• kesempatan maksimum untuk mengidentifikasi dari umpan balik negatif,. Jika Anda survei online menggunakan software seperti Cvent , Anda dapat mengatur email alert untuk memberitahukan surveyor, perawatan departemen pelanggan, tim penjualan, dll dari umpan balik negatif dan kontak pelanggan untuk membuat situasi yang tepat. Dengan bertindak atas umpan balik negatif segera, organisasi memiliki kesempatan untuk memperbaiki mereka peringkat kepuasan pelanggan .
• Semua orang diundang. Untuk pengukuran tahunan, seperti survei kepuasan pelanggan , sangat penting untuk memberikan setiap orang kesempatan untuk memberikan umpan balik.
Kon:
• Batas lain peluang survei mungkin. Organisasi tidak bisa meminta kepada orang yang sama untuk menyelesaikan waktu survei dan waktu lagi. Jika Anda daftar email rumah anda survei, anda harus menghormati waktu mereka. Jika Anda memutuskan untuk melakukan sensus, pastikan untuk mengevaluasi proyek-proyek survei lain yang berada di garis pipa. Anda dapat memutuskan sensus tidak berharga untuk menempatkan terus pada proyek survei lainnya.
Ditolak tingkat respons •. The kali lebih Anda mencoba survei seluruh daftar Anda, semakin rendah tingkat respons akan setiap kali. Sensus survei cenderung lebih panjang dari survei khas. responden Anda akan ingat bahwa pada saat Anda meminta mereka untuk menyelesaikan survei. Ketika Anda melakukan melakukan survei sensus, ingat beberapa praktek terbaik untuk pemasaran email tersebut meminta menceritakan responden berapa banyak waktu yang mereka harus mengharapkan survei untuk mengambil. Berbaring di survei lagi akan menyakiti tingkat respons Anda untuk survei di masa depan.
Ketika menimbang keuntungan dan kerugian dari survei sensus, pastikan untuk diingat tujuan survei dan proyek-proyek survei lainnya dalam pipa. Jika Anda telah memutuskan bahwa mungkin mengirim undangan survei email ke setiap orang untuk survei berbasis web ini bukan ide yang bagus, Anda dapat meninjau beberapa posting terakhir kami pada probabilitas dan non-probabilitas sampling pilihan.
Sabtu, 18 Desember 2010
Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Sejarah
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus").Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
Beberapa kontributor statistika
- Carl Gauss
- Blaise Pascal
- Sir Francis Galton
- William Sealey Gosset (dikenal dengan sebutan "Student")
- Karl Pearson
- Sir Ronald Fisher
- Gertrude Cox
- Charles Spearman
- Pafnuty Chebyshev
- Aleksandr Lyapunov
- Isaac Newton
- Abraham De Moivre
- Adolph Quetelet
- Florence Nightingale
- John Tukey
- George Dantzig
- Thomas Bayes
Metode Statistika
Dua jenis penelitian: eksperimen dan survai
Tujuan umum bagi suatu penelitian berbasis statistika adalah menyelidiki hubungan sebab-akibat, dan lebih khusus menarik suatu simpulan akan perubahan yang timbul pada peubah (atau variabel) respon (peubah dependen) akibat berubahnya peubah penjelas (explanatory variables) (peubah independen).Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.
Tipe pengukuran
Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.- Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit).
- Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan).
- Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).
- Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
Teknik-teknik statistika
Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain:- Analisis regresi dan korelasi
- Analisis varians (ANOVA)
- khi-kuadrat
- Uji t-Student
Statistika Terapan
Bebebarapa ilmu pengetahuan menggunakan statistika terapan sehingga mereka memiliki terminologi yang khusus. Disiplin ilmu tersebut antara lain:- Aktuaria (penerapan statistika dalam bidang asuransi)
- Biostatistika atau biometrika (penerapan statistika dalam ilmu biologi)
- Statistika bisnis
- Ekonometrika
- Psikometrika
- Statistika sosial
- Statistika teknik atau teknometrika
- Fisika statistik
- Demografi
- Eksplorasi data (pengenalan pola)
- Literasi statistik
- Analisis proses dan kemometrika (untuk analisis data kimia analis dan teknik kimia)
100 Tokoh Dunia Paling Berpengaruh Versi Michael H. Hart
MICHAEL H. HART adalah seorang keturunan Yahudi yang menuliskan buku berjudul “The 100“, pada tahun 1978. Buku tersebut memuat 100 tokoh yang memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan, konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Hart tidak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah orang yang berpengaruh.
Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar “Tokoh-tokoh Terhormat”, menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.
100 Tokoh menurut Michael H. Hart – Berdasarkan Peringkat dan Pengaruhnya
- Nabi Muhammad: Penyebar agama Islam, penguasa Arabia, mempunyai karir politik dan keagamaan yang luar biasa, namun tetap seimbang dan serasi, mengakibatkan Nabi Muhammad memiliki banyak pengikut, dan juga menjadi panutan seluruh masyarakat dunia hingga saat ini.
- Isaac Newton: Fisikawan, pencetus Teori Gravitasi umum, Hukum gerak
- Yesus / Nabi Isa: Isa Al Masih Kristen
- Siddhartha Gautama (Buddha): Pendiri agama Buddha
- Kong Hu Cu: Pendiri agama Kong Hu Cu
- Santo Paulus: Penyebar ajaran Kristen
- Ts’ai Lun: Penemu kertas
- Johann Gutenberg: Mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
- Christopher Columbus: Penjelajah, memimpin orang-orang Eropa ke Amerika
- Albert Einstein: Fisikawan, penemu Teori Relativitas
- Louis Pasteur: Ilmuwan, penemu Pasteurisasi
- Galileo Galilei: Astronom, secara akurat mengemukakan teori Heliosentris
- Aristoteles: Filsuf Yunani yang berpengaruh
- Euclides: Matematikawan, membuktikan tentang Geometri
- Nabi Musa: Nabi terbesar Yahudi
- Charles Robert Darwin: Biologis, mendeskripsikan teori Evolusi
- Kaisar Qin Shi Huang: Kaisar Tiongkok
- Augustus Caesar (Kaisar Agustus): Kaisar pertama [Kekaisaran Romawi]
- Nicolaus Copernicus: Astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
- Antoine Laurent Lavoisier: Bapak Kimia modern, Filsuf dan Ekonom
- Constantine yang Agung: Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
- James Watt: Mengembangkan Mesin uap
- Michael Faraday: Fisikawan, Kimiawan, menemukan Induksi Elektromagnetik
- James Clerk Maxwell: Fisikawan, penemu Spektrum Elektromagnetik
- Martin Luther: Pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
- George Washington: Presiden pertama Amerika Serikat
- Karl Heinrich Marx: Bapak Komunisme
- Orville Wright dan Wilbur Wright: Penemu Pesawat terbang
- Genghis Khan: Penakluk dari bangsa Mongol
- Adam Smith: Ekonom, pelopor Kapitalisme
- Edward de Vere, 17th Earl of Oxford: Kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
- John Dalton: Kimiawan, Fisikawan, penemu Teori Atom, Hukum Tekanan Parsial (Hukum Dalton)
- Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain: Penakluk dari Makedonia
- Kaisar Napoleon Bonaparte: Penakluk dari bangsa Perancis
- Thomas Alva Edison: Penemu bola lampu dan Fonograf, dll.
- Antony van Leeuwenhoek: Ahli Mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
- William Thomas Green Morton: Pelopor Anestesiologi
- Guglielmo Marconi: Penemu Radio
- Adolf Hitler: Penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
- Plato: Filsuf Yunani
- Oliver Cromwell: Politikus Inggris dan pemimpin militer
- Alexander Graham Bell: Salah seorang penemu Telepon
- Alexander Fleming: Penemu Penisilin, memajukan Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi
- John Locke: Filsuf dan Teolog liberal
- Ludwig van Beethove: Komponis musik klasik
- Werner Karl Heisenberg: Pencetus Prinsip Ketidakpastian
- Louis-Jacques-Mandé Daguerre: Penemu/pelopor Fotografi
- Simon Bolivar: Pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
- René Descartes: Filsuf Rasionalis dan matematikawan
- Umar bin al-Khattab: Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah. Penerus cita-cita Nabi Muhammad SAW.
- Paus Urbanus II: Penyeru Perang Salib
- Michelangelo Buonarroti: Pelukis, pematung, arsitek
- Asoka: Raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
- Santo Augustinus: Teolog Kristen awal
- William Harvey: Penemu sirkulasi darah
- Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson: Fisikawan
- John Calvin: Tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
- Gregor Johann Mendel: Penemu teori genetika
- Max Karl Ernst Ludwig Planck: Fisikawan, mengemukakan Termodinamika
- Joseph Lister, 1st Baron Lister: Pelaku penemuan Antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
- Nikolaus August Otto: Penemu mesin pembakaran 4 tak
- Francisco Pizarro: Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
- Hernando Cortes: Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
- Thomas Jefferson: Presiden ketiga AS
- Ratu Isabella I: Penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
- Joseph Stalin ([[Joseph Vissarionovich Dzugashvili]: Tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
- Julius Caesar: Penguasa Roma
- Raja William I sang Penakluk: Meletakkan pembangunan Inggris modern
- Sigmund Freud: Pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
- Edward Jenner: Penemu vaksin cacar
- Wilhelm Conrad Roentgen: Penemu sinar X
- Johann Sebastian Bach: Komponis
- Lao Tzu: Pendiri Taoisme
- Voltaire: Penulis dan filsuf
- Johannes Kepler: Astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
- Enrico Fermi: Salah satu tokoh abad atom, Bapak Bom Atom
- Leonhard Euler: Fisikawan, matematikawan penemu Kalkulus Diferensial dan Integral serta Aljabar
- Jean-Jacques Rousseau: Filsuf dan pengarang Prancis
- Niccolò Machiavelli: Penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
- Thomas Robert Malthus: Ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
- John Fitzgerald Kennedy: Presiden AS yang mendirikan “Program Luar Angkasa Apollo”
- Gregory Goodwin Pincus: Endokrinolog, menemukan pil KB
- Mani (en): Nabi Iran abad ke-3, Pendiri Manicheanisme
- Vladimir Ilyich Lenin (Vladimir Ilyich Ulyanov): Tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
- Kaisar Sui Wen: Menyatukan Tiongkok, pendiri Dinasti Sui
- Vasco da Gama: Navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
- Raja Cyrus yang Agung: Pendiri kekaisaran Persia
- Tsar Peter yang Agung: Mendekatkan Rusia kepada Eropa
- Mao Zedong (Mao Tse-tung): Bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
- Sir Francis Bacon: Filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
- Henry Ford: Pembuat mobil model T
- Meng Tse: Filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
- Zarathustra (Zoroaster): Pendiri Zoroastrianisme
- Ratu Elizabeth I: Ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
- Mikhail Sergeyevich Gorbachev: Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
- Raja Menes: Menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
- Kaisar Charlemagne: Kaisar Romawi Suci
- Homer: Penyair epik
- Kaisar Justinianus I: Kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
- Mahavira: Pendiri Jainisme
Jumat, 17 Desember 2010
Mencari tahu manfaat Statistik dalam Psikologi..
Apa sih pengertian statistik juntuk ilmu atau orang- orang psikologi?
Pada dasarnya ilmu- ilmu yang kita pelajari saling berkaitan. Seperti ilmu Filsafat dengan psikologi, devinisi umum dari psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia, sedangkan filsafat adalah berawal dari rasa heran, kesangsian atau keraguan akan suatu hal, dan kesadaran akan keterbatasan. Jadi, jika di pikir menggunakan secara nalar tokoh atau ilmuan psikologi selalu berfilsafat dalam mencari kebenaran dari sesuatu hal yang mereka temui dalam suatu masalah atau kasus.
Mungkin bagi orang yang asing dengan psikologi akan merasa bingung. Apa sih hubungannya psikologi dengan statistika? Ternyata ada, jika kita mau mencari tau dan mempunyai rasa ingin tau kita akan mendapatkan jawabannya.
Istilah ’statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ’statistik’ (statistic). Pengertian statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri).
Ada tiga hal yang sangat penting dari statistik yaitu:
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau. Diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan.
è x: orang yang mengalami trauma. Cara seorang psikolog yang membantu seseorang yang mengalami trauma dengan melihat kejadian yang terjadi pada dirinya dari awal peristiwa atau kejadian yang membuat seseorang menjadi trauma dan mulai membantu mengatasinya.
Dalam statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan. Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus diambil atau dengan kata lain harus menentukan kaputusan. Dari pilihan- pilihan tersebut akan muncul berbagai kriteria keputusan. Sama hanlnya dengan pilihan, masing- masing kriteria keputusan memiliki manfaat dan akibat bagi kita.
è x: Jika seseorang melakukan penelitian, mereka akan memikirkan mana yang terbaik dalam apa yang mereka lakukan. Seperti, seandainya mereka ingin melakukan observasi mengambil sampel dari kehidupan seseorang mereka harus memikirkan dampak apa yang akan di alami oleh sampel itu dan manfaat apa yang akan di dapat oleh si sampel jika bersedia menjadi objek observasinya.
è x: Saat seorang ibu harus memikir kan kebutuhan apa yang harus di dahulukan. Seperti biaya sekolah anak, kebutuhan sehari- hari dan alat rumah tangga atan perabotan rumah.
è x: Dalam suatu awal pasti harus ada akhir, dan di dalam pemikiran pasti ada keputusan untuk menjalankan suatu kejadian ataupun untuk membantu seseorang memecahkan masalahnya.
è x: Untuk bidang Psikologi Industri dan Organisasi. Di saat krisis, apakah perusahaan perlu mencari tenaga kerja baru atau tidak. Tentu saja dengan memikirkan baik- buruknya.
Sesungguhnya statistika selalu berkaitan denngan kehidupan sehari- hari bukan hanya pada ilmu Psikologi saja. Walaupun kita tidak pernah sadar apa yang kita lakukan sehari- hari.
Pada dasarnya ilmu- ilmu yang kita pelajari saling berkaitan. Seperti ilmu Filsafat dengan psikologi, devinisi umum dari psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia, sedangkan filsafat adalah berawal dari rasa heran, kesangsian atau keraguan akan suatu hal, dan kesadaran akan keterbatasan. Jadi, jika di pikir menggunakan secara nalar tokoh atau ilmuan psikologi selalu berfilsafat dalam mencari kebenaran dari sesuatu hal yang mereka temui dalam suatu masalah atau kasus.
Mungkin bagi orang yang asing dengan psikologi akan merasa bingung. Apa sih hubungannya psikologi dengan statistika? Ternyata ada, jika kita mau mencari tau dan mempunyai rasa ingin tau kita akan mendapatkan jawabannya.
Istilah ’statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ’statistik’ (statistic). Pengertian statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri).
- Data yang tersedia atau data historis.
E |
- Kriteria Keputusan.
E |
E |
- Ada Keputusan.
E |
E |
Demikinlah gambaran yang saya dapat hubungan antara ilmu psikologi dengan ilmu stasistika.
…Terima kasih…
Langganan:
Postingan (Atom)